Thursday, January 29, 2009

Nikah...?..

Sabda Rasulullah SAW: "Wahai orang-orangmuda, sesiapa yang mempunyai kemampuandi kalangan kamu, hendaklah merekaberkahwin. Sesungguhnya ia lebih menjagapandangan. Barangsiapa yang tidak mampu,hendaklah mereka berpuasa, sesungguhnyaia adalah perisai" (H.R. al-Bukhari)

Syeikh Uthaimin"Tidak mahu menikah itu berarti menyia-nyiakan maslahat pernikahan. Maka nasehat saya kepada saudara-saudaraku kaum Muslimin, terutama mereka yang menjadi wali bagi putri-putrinya dan saudari-saudariku kaum Muslimat,hendaklah tidak menolak nikah (perkawinan) dengan alasan ingin menyelesaikan studi atau ingin mengajar."rujukan(http://www.almanhaj.or.id/content/412/slash/0)

Saturday, October 04, 2008

Bulan Ramadhan dah "Pergi"

Bulan Ramadhan..Bulan Ibadah
Hidup.. Untuk Beribadah...

JOM BERIBADAH =>

Monday, August 25, 2008

Ramadhan.........


“Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur`an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang batil).” (Al-Baqarah: 185)

Sunday, June 08, 2008

Agama Bukan Candu Untuk Mengkhayalkan Orang Miskin

Kejayaan sesebuah kerajaan menghayati penderitaan rakyat akan menjadikan mereka lebih disayangi dan disokong. Jika orang atas mengubah cara hidup, kita akan berkempen untuk semua agar mengubah cara hidup. Jika orang agama disuruh berkempen orang bawahan agar mengubah cara hidup, sementara melupai yang di atas, mereka sebenarnya cuba menjadikan agama sebagai candu agar seseorang melupai masalah yang sebenar.

Dipetik daripada laman web Dr Maza

Tuesday, June 03, 2008

Sang Murobbi



Sang Murabbi

Album :
Munsyid : Izzatul Islam
http://liriknasyid.com

Ribuan langkah kau tapaki
Pelosok negri kau sambangi
Ribuan langkah kau tapaki
Pelosok negri kau sambangi

Tanpa kenal lelah jemu
Sampaikan firman Tuhanmu
Tanpa kenal lelah jemu
Sampaikan firman Tuhanmu

Terik matahari
Tak surutkan langkahmu
Deru hujan badai
Tak lunturkan azzammu

Raga kan terluka
Tak jerikan nyalimu
Fatamorgana dunia
Tak silaukan pandangmu

Semua makhluk bertasbih
Panjatkan ampun bagimu
Semua makhluk berdoa
Limpahkan rahmat atasmu

Duhai pewaris nabi
Duka fana tak berarti
Surga kekal dan abadi
Balasan ikhlas di hati

Cerah hati kami
Kau semai nilai nan suci
Tegak panji Illahi
Bangkit generasi Robbani..

Friday, May 23, 2008

Tag USRAH

Moga-moga tag ini dapat memberi pencerahan berkenaan usrah, dan lebih ramai yang dapat mengecapi nikmatnya usrah!

[1*] Berapa lama anda dah sertai usrah?
Sejak Form 2 kut??, time tu ada seorang member, nama Aizat ajak join. Dia tengah ajak member lagi sorang, nama Farhan, Time tu curi2 dengar jer la.....

rasa cam best, ada silat lepas usrah??, usrah sabtu malam ahad. So igtkan ada la aktiviti silat hari ahad tu. wuhaa..ape lagi...janji nak join lah. [padahal bila da join usrah, tak de silat pun sgt, main bola2 je esok nye]

[2*] Bagaimana anda boleh sertai usrah?

Sambungan dari cerita kat atas , kemudian jumpa lah beberapa orang otai2 usrah.
Abg Dhany, Abg Ali [ dah kahwin ], Abg Yeop [dah kahwin], Abg Mael[bakal kahwin], Abg etc..etc..ramai lah sgt..

Kemudian, bila dah habis SPM, ada pergi beberapa program, EMI dan KONSIS, masa kat KONSIS ni lah jumpa bro Qayyim, bro ni yang dikatakan belajar kat UNITEN, time tu x rapat lagi dengan dia.

Sekarang dah masuk UNITEN, baru lah berusrah dengan bro Qayyim.. sekarang ni kami berguru dengan Akhi Riza.

[3*] Kenapa anda menyertai usrah?
1. jaga diri. drpd anasir2 yg merbahaya..Insha Allah
2. Pembentuk'n individu Muslim {bentuk diri sendiri}
3. Input...
4. Supaya ada geng same2 dpt tlg2 ke arah kebaikan.
5. p/s : usrah ni untuk bina daulah??., tapi bagi ana, pembentukn individu muslim ni sangat-sangat penting sebelum kita pergi ke tahap seterusnya.


[4*] Tiga perasaan anda setelah menyertai usrah
1. Rasa disayangai
2. Alhamdulillah, atleast ada something yang buat kita beringat


[5*] Lima perkara yang anda dapat selama menyertai usrah
1. Makan orang belanje..~ :D
2. sumber kekuatan rohani serta ilmu yang sangat banyak
3. rakan2 seperjuangan yang sentiasa saling mengingati akan yg baik dan cegah yg munkar
4. rasa diri disayangi


Peraturan Tag:
1. Setiap blogger mesti letakkan peraturan ini di hujung entri
2. Blogger yang ditag perlu menjawab soalan-soalan yang dikemukakan
3. Blogger yang ditag perlu meletakkan jawapan di dalam entri blog masing-masing
4. Jangan lupa untuk tag rakan-rakan blogger yang lain
5. Jangan lupa untuk maklumkan bahawa mereka telah ditag dan perlu membaca blog anda
6. Blogger yang ditag dikehendaki untuk tag lima orang blogger yang lain

p/s: Bro Qayyim, betul ke cani? tak reti r tagged2 ni. :D

di tagged oleh BroQayyim

Monday, May 12, 2008

Penuntut Ilmu Tidak Boleh Futur, Tidak Boleh Putus Asa Dan Waspada Terhadap Bosan

PENUNTUT ILMU TIDAK BOLEH FUTUR


Oleh:

Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

Seorang penuntut ilmu tidak boleh futur dalam usahanya untuk memperoleh dan mengamalkan ilmu. Futur yaitu rasa malas, enggan, dan lamban dimana sebelumnya ia rajin, bersungguh-sungguh, dan penuh semangat.

Futur adalah satu penyakit yang sering menyerang sebagian ahli ibadah, para da’i, dan penuntut ilmu. Sehingga seseorang menjadi lemah dan malas, bahkan terkadang berhenti sama sekali dari melakukan aktivitas kebaikan.

Orang yang terkena penyakit futur ini berada pada tiga golongan, yaitu:

1). Golongan yang berhenti sama sekali dari aktivitasnya dengan sebab futur, dan golongan ini banyak sekali.

2). Golongan yang terus dalam kemalasan dan patah semangat, namun tidak sampai berhenti sama sekali dari aktivitasnya, dan golongan ini lebih banyak lagi.

3). Golongan yang kembali pada keadaan semula, dan golongan ini sangat sedikit.
[1]

Futur memiliki banyak dan bermacam-macam sebab. Apabila seorang muslim selamat dari sebagiannya, maka sedikit sekali kemungkinan selamat dari yang lainnya. Sebab-sebab ini sebagiannya ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus.

Di antara sebab-sebab itu adalah.

1). Hilangnya keikhlasan.
2). Lemahnya ilmu syar’i.
3). Ketergantungan hati kepada dunia dan melupakan akhirat.
4). Fitnah (cobaan) berupa isteri dan anak.
5). Hidup di tengah masyarakat yang rusak.
6). Berteman dengan orang-orang yang memiliki keinginan yang lemah dan cita-cita duniawi.
7). Melakukan dosa dan maksiyat serta memakan yang haram.
8). Tidak mempunyai tujuan yang jelas (baik dalam menuntut ilmu maupun berdakwah).
9). Lemahnya iman.
10). Menyendiri (tidak mau berjama’ah).
11). Lemahnya pendidikan. [2]

Futur adalah penyakit yang sangat ganas, namun tidaklah Allah menurunkan penyakit melainkan Dia pun menurunkan obatnya. Akan mengetahuinya orang-orang yang mau mengetahuinya, dan tidak akan mengetahuinya orang-orang yang enggan mengetahuinya.

Di antara obat penyakit futur adalah.

1). Memperbaharui keimanan.
Yaitu dengan mentauhidkan Allah dan memohon kepada-Nya agar ditambah keimanan, serta memperbanyak ibadah, menjaga shalat wajib yang lima waktu dengan berjama’ah, mengerjakan shalat-shalat sunnah rawatib, melakukan shalat Tahajjud dan Witir. Begitu juga dengan bersedekah, silaturahmi, birrul walidain, dan selainnya dari amal-amal ketaatan.
2). Merasa selalu diawasi Allah Ta’ala dan banyak berdzikir kepada-Nya.
3). Ikhlas dan takwa.
4). Mensucikan hati (dari kotoran syirik, bid’ah dan maksiyat).
5). Menuntut ilmu, tekun menghadiri pelajaran, majelis taklim, muhadharah ilmiyyah, dan daurah-daurah syar’iyyah.
6). Mengatur waktu dan mengintrospeksi diri.
7). Mencari teman yang baik (shalih).
8). Memperbanyak mengingat kematian dan takut terhadap suul khatimah (akhir kehidupan yang jelek).
9). Sabar dan belajar untuk sabar.
10). Berdo’a dan memohon pertologan Allah. [3]

PENUNTUT ILMU TIDAK BOLEH PUTUS ASA DALAM MENUNTUT ILMU DAN WASPADA TERHADAP BOSAN

Sebab, bosan adalah penyakit yang mematikan, membunuh cita-cita seseorang sebesar sifat bosan yang ada pada dirinya. Setiap kali orang itu menyerah terhadap kebosanan, maka ilmunya akan semakin berkurang. Terkadang sebagian kita berkata dengan tingkah lakunya, bahkan dengan lisannya, “Saya telah pergi ke banyak majelis ilmu, namun saya tidak bisa mengambil manfaat kecuali sedikit.”

Ingatlah wahai saudaraku, kehadiran Anda dalam majelis ilmu cukup membuat Anda mendapatkan pahala. Bagaimana jika Anda mengumpulkan antara pahala dan manfaat? Oleh karena itu, janganlah putus asa. Ketahuilah, ada beberapa orang yang jika saya ceritakan kisah mereka, maka Anda akan terheran-heran. Di antaranya, pengarang kitab Dzail Thabaqaat al-Hanabilah. Ketika menulis biografi, ia menyebutkan banyak cerita unik beberapa orang ketika mereka menuntut ilmu.

Abdurrahman bin an-Nafis -salah seorang ulama madzhab Hanbali- dulunya adalah seorang penyanyi. Ia mempunyai suara yang bagus, lalu ia bertaubat dari kemunkaran ini. Ia pun menuntut ilmu dan ia menghafal kitab al-Haraqi, salah satu kitab madzhab Hanbali yang terkenal. Lihatlah bagaimana keadaannya semula. Ketika ia jujur dalam taubatnya, apa yang ia dapatkan?

Demikian pula dengan ‘Abdullah bin Abil Hasan al-Jubba’i. Dahulunya ia seorang Nashrani. Kelurganya juga Nashrani bahkan ayahnya pendeta orang-orang Nashrani sangat mengagungkan mereka. Akhirnya ia masuk Islam, menghafal Al-Qur-an dan menuntut ilmu. Sebagian orang yang sempat melihatnya berkata, “Ia mempunyai pengaruh dan kemuliaan di kota Baghdad.”

Demikian juga dengan Nashiruddin Ahmad bin ‘Abdis Salam. Dahulu ia adalah seorang penyamun (perampok). Ia menceritakan tentang kisah taubatnya dirinya: Suatu hari ketika tengah menghadang orang yang lewat, ia duduk di bawah pohon kurma atau di bawah pagar kurma. Lalu melihat burung berpindah dari pohon kurma dengan teratur. Ia merasa heran lalu memanjat ke salah satu pohon kurma itu. Ia melihat ular yang sudah buta dan burung tersebut melemparkan makanan untuknya. Ia merasa heran dengan apa yang dilihat, lalu ia pun taubat dari dosanya. Kemudian ia menuntut ilmu dan banyak mendengar dari para ulama. Banyak juga dari mereka yang mendengar pelajarannya.

Inilah sosok-sosok yang dahulunya adalah seorang penyamun, penyanyi dan ada pula yang Nashrani. Walau demikian, mereka menjadi pemuka ulama, sosok mereka diacungi jempol dan amal mereka disebut-sebut setelah mereka meninggal.

Jangan putus asa, berusahalah dengan sungguh-sungguh, mohonlah pertolongan kepada Allah dan jangan lemah. Walaupun Anda pada hari ini belum mendapatkan ilmu, maka curahkanlah terus usahamu di hari kedua, ketiga, keempat,.... setahun, dua tahun, dan seterusnya...[4]

Seorang penuntut ilmu tidak boleh terburu-buru dalam meraih ilmu syar’i. Menuntut ilmu syar’i tidak bisa kilat atau dikursuskan dalam waktu singkat. Harus diingat, bahwa perjalanan dalam menuntut ilmu adalah panjang dan lama, oleh karena itu wajib sabar dan selalu memohon pertolongan kepada Allah agar tetap istiqamah dalam kebenaran.

[Disalin dari buku Menuntut Ilmu Jalan Menuju Surga “Panduan Menuntut Ilmu”, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka At-Taqwa, PO BOX 264 – Bogor 16001 Jawa Barat – Indonesia, Cetakan Pertama Rabi’uts Tsani 1428H/April 2007M]
__________
Foote Notes
[1]. Lihat al-Futur Mazhaahiruhu wa Asbaabuhu wal ‘Ilaaj (hal. 22).
[2]. Lihat al-Futur Mazhaahiruhu wa Asbaabuhu wal ‘Ilaaj (hal. 43-71).
[3]. Ibid (hal. 88-119) dengan diringkas.
[4]. Ma’aalim fii Thariiq Thalabil ‘Ilmi (hal. 278-279

sumber: Almanhaj

Friday, April 25, 2008

Ayuhh! Paksa Diri Buat Kebaikan!

Kita harus memaksa diri kita untuk melakukan hal-hal yang baik, kerana pada masa sekarang ini, hal-hal yang membantu dan mendorong kita untuk melakukan hal itu sangat sedikit, ditambah banyaknya godaan, kebaikkan semakin meredup dan masa sekarang sudah semakin jauh dari masa kenabian.
[Beginilah Zaman Memotivasikan Kita, Dr Airdh Adullah Al-Qarni]

Tuesday, April 15, 2008

The anti-Islam Dutch film – comment, criticism and advice

What the Muslims should do now is:

1. Not cause problems in their own countries, such as demonstrations in which property is destroyed or blood is shed.
2. Refer the matter to scholars and wise men to deal with it, or something similar.
3. Strive to adhere to Islam in word and deed, which means taking part in spreading Islam and annoying the kaafirs who hate Islam and the Muslims.
4. Call people to Allaah with wisdom and knowledge, distribute translations of the meanings of the Qur’aan and easy-to-read Islamic books, and seek the help of trustworthy Islamic organizations and trustworthy scholars in doing so.

more.. ---> http://www.islam-qa.com/index.php?ref=111922&ln=eng IslamQA